Senin, 21 Oktober 2013


KONSEP PERCAYA DIRI DALAM ISLAM


 

Percaya diri adalah suatu sikap positif seorang individu yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya, sehingga dengan alasan ini, ia akan mampu melakukan tindakan sesuai dengan apa yang ia inginkan, rencanakan dan harapkan.
Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya, tanpa adanya kepercayaan diri maka banyak masalah akan timbul pada manusia. Dengan adanya rasa percaya diri maka seseorang akan mudah bergaul, serta mampu menghadapi orang yang lebih tua, lebih pandai maupun lebih kaya, mereka tidak malu mau pun canggung. Mereka akan berani menampakkan dirinya secara apa adanya, tanpa menonjol-nonjolkan kelebihan serta menutup-nutupi kekurangan, dikarenakan orang-orang yang percaya diri telah benar-benar memahami dan mempercayai kondisi dirinya, sehingga telah bisa menerima keadaan dirinya apa adanya.
Seperti ayat dalam Al-Qur’an :

وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali Imran: 139)

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (Fusshilat: 30).

Kenapa kita harus percaya diri dan tidak putus asa? Tidak banyak orang yang sadar bahwa kehidupan seseorang sangat ditentukan oleh cara berfikirnya. Apabila ia berfikir atau mempunyai gambaran sebagai orang yang penakut dan pesimis, maka gambaran tersebut akan mempengaruhi seluruh potensi dirinya yang ada sebagai seorang yang penakut. Ketakutan dan keputus asaan seseorang dalam mencari rahmat Allah adalah karena ketidak mampuan dan ketidak yakinan orang tersebut dalam menghadapi masalah tersebut, seperti yang dijelaskan dalam ayat diatas.

Ma'rifatunnafsi atau mengenal diri sendiri terkenal dengan ungkapan "barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya", Dapat disejajarkan dengan konsep diri,self concept yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri.



PERCAYA DIRI itu BUKAN masalah PENAMPILANKesalahan terbesar ialah saat kita mengandalkan kepercayaan diri kepada tampilan fisik, yang dimaksud fisik disini ialah baik tubuh kita maupun pakaian atau aksesoris yang dipakai. Memang pakaian, kendaraan, perhiasan, atau aksesoris bisa meningkatkan kepercayaan diri, tetapi ini bukanlah yang utama, hanya “bumbu”.
Percaya diri seungguhnya berbicara tentang semua potensi diri kita masing-masing, bukan karena pakaian atau kendaraan kita. Percaya diri meliputi ilmu, kemampuan berpikir, kemampuan belajar, keterampilan, dan berbagai potensi diri kita masing-masing.
Percaya diri adalah buah dari percaya kepada Allah, dalam QS Al Baqarah ayat 286, “ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”  (QS.2:286), artinya sebesar apapun beban atau tugas yang kita emban, kita pasti bisa mengatasinya karena pasti sesuai dengan kesanggupan kita. Ini adalah inti atau pokok pemikiran percaya diri.
Percaya diri bisa dikatakan percaya kepada Allah yang telah memberikan potensi kepada manusia dan memberikan beban yang sesuai dengan potensi itu. Jadi jangan ragu untuk memiliki rasa percaya diri selama iman kepada Allah tetap ada di hati dan menempatkan percaya diri pada tempat yang semestinya.
     

2 komentar: