KONSEP PERCAYA DIRI DALAM ISLAM
Percaya diri adalah suatu sikap positif seorang individu yang
memiliki kemampuan untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya, sehingga
dengan alasan ini, ia akan mampu melakukan tindakan sesuai dengan apa yang ia
inginkan, rencanakan dan harapkan.
Kepercayaan diri merupakan
aspek kepribadian manusia yang berfungsi penting untuk mengaktualisasikan
potensi yang dimilikinya, tanpa adanya kepercayaan diri maka banyak masalah
akan timbul pada manusia. Dengan adanya rasa percaya diri maka seseorang akan
mudah bergaul, serta mampu menghadapi orang yang lebih tua, lebih pandai maupun
lebih kaya, mereka tidak malu mau pun canggung. Mereka akan berani menampakkan
dirinya secara apa adanya, tanpa menonjol-nonjolkan kelebihan serta menutup-nutupi
kekurangan, dikarenakan orang-orang yang percaya diri telah benar-benar
memahami dan mempercayai kondisi dirinya, sehingga telah bisa menerima keadaan
dirinya apa adanya.
Seperti ayat dalam Al-Qur’an :
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ
مُؤْمِنِينَ
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula)
kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi
(derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali Imran: 139)
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ
عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا
بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
"Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah
kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu
dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (Fusshilat:
30).
Kenapa kita
harus percaya diri dan tidak putus asa? Tidak banyak orang yang sadar bahwa
kehidupan seseorang sangat ditentukan oleh cara berfikirnya. Apabila ia
berfikir atau mempunyai gambaran sebagai orang yang penakut dan pesimis, maka
gambaran tersebut akan mempengaruhi seluruh potensi dirinya yang ada sebagai
seorang yang penakut. Ketakutan dan keputus asaan seseorang dalam mencari
rahmat Allah adalah karena ketidak mampuan dan ketidak yakinan orang tersebut
dalam menghadapi masalah tersebut, seperti yang dijelaskan dalam ayat diatas.
Ma'rifatunnafsi atau mengenal diri sendiri terkenal dengan
ungkapan "barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal
Tuhannya", Dapat disejajarkan dengan konsep diri,self concept yaitu
bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri.
PERCAYA DIRI itu BUKAN masalah PENAMPILAN, Kesalahan terbesar ialah saat kita mengandalkan kepercayaan diri kepada
tampilan fisik, yang dimaksud fisik disini ialah baik tubuh kita maupun pakaian
atau aksesoris yang dipakai. Memang pakaian, kendaraan, perhiasan, atau
aksesoris bisa meningkatkan kepercayaan diri, tetapi ini bukanlah yang utama,
hanya “bumbu”.
Percaya
diri seungguhnya berbicara tentang semua potensi diri kita masing-masing, bukan
karena pakaian atau kendaraan kita. Percaya diri meliputi ilmu, kemampuan
berpikir, kemampuan belajar, keterampilan, dan berbagai potensi diri kita
masing-masing.
Percaya diri adalah buah dari percaya kepada Allah, dalam QS Al Baqarah
ayat 286, “ Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya” (QS.2:286), artinya sebesar
apapun beban atau tugas yang kita emban, kita pasti bisa mengatasinya karena
pasti sesuai dengan kesanggupan kita. Ini adalah inti atau pokok pemikiran
percaya diri.
Percaya
diri bisa dikatakan percaya kepada Allah yang telah memberikan potensi kepada
manusia dan memberikan beban yang sesuai dengan potensi itu. Jadi jangan ragu
untuk memiliki rasa percaya diri selama iman kepada Allah tetap ada di hati dan
menempatkan percaya diri pada tempat yang semestinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar